Senin, 23 Agustus 2010
yang terdekat : Kematian
sungguh kepergian yang tak terduga, disaat usianya masih sangat belia, menjelang 7 tahun. memang belum lama saya mengenal anak ini..namanya SHABRINA TAQIYA...nama yang sangat cantik, secantik paras dan akhlaqnya...selama bertemu ia adalah anak yang periang dan penyayang..
saya dan ibu beserta ibu yang lain yang akan memandikan almarhumah sampai ke rumah duka pukul 6, selanjutnya langsung mempersiapkan hal-hal yang diperlukan untuk memandikan jenazah...penuh haru jenazah dimandikan...baik abi, ummi dan semua keluarga...
setelah dimandikan dan dikafani, saya dan seluruh pelayat melakukan sholat jenazah, ya allah betapa kematian ini begitu dekat dan tidak terduga...entah kapan giliran kami, tapi kami penuh harap dapat husnul khotimah.
setelah meyolatkan, saya dapat melihat wajah adinda shabrina taqiya, cantik sekali sungguh..ia sangat cantik ...seperti adik kecil yang tengah tidur pulas...
sungguh surga allah telah menanti adinda..
Minggu, 22 Agustus 2010
kuliah baru...semangat baru...
Alhamdulillah saat ini tercatat sebagai seorang mahasiswa kembali, namun kali ini dengan sesuatu yang berbeda. saat ini tidak mengambil kesebidangan, tetapi mengambil perkuliahan yang sedikit terapan yaitu MPKP (Magister Perenacanaan dan Kebijakan Publik) FE UI.
saat ini tengah menjalani kelas pembekalan karena rata-rata yang masuk MPKP tidak berlatar belakang ekonomi..ada yang dari Agribisnis, Komunikasi, Manajemen, Politik, STAN, BINUS...macam-macam lah...kelas yang menyenangkan.
seminggu lagi kelas pembekalan ini akan berakhir.....huh puff...kelas pembekalan ini menyenangkan sebenanrnya, tapi karena hampir 3 minggu dicekoki matakuliah yang sama agak mabok juga (he..he..) selain itu efek dari kurang tidur, pada jam-jam 2.30-3.00 di cekam oleh rasa kantuk yang tertahan..sementara pembahasan sedang-puncak-puncaknya..
kita sekelas 20 orang...rentang usia beragam dari mulai yang anaknya kelas 3 SMU sampai yang baru lulus kuliah 2010 ini...
semoga perkuliahan ku kelak berjalan lancar, dimudahkan allah, berkah ilmunya, lulus segera....
satu hal yang saat ini agak sulit untuk beradaptasi adalah naik kereta....maklumlah selama ini hanya depok saja, kalaupun naik kereta tidak tiap hari dan berpacu dengan orang banyak dan waktu...
keep fighting aja....dan terus menjaga niat......
Senin, 02 Agustus 2010
cintaku, cintaMU
cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu,
agar bertambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta,
jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Ya Allah, jika aku jatuh hati,
izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu,
agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu,
rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu,
jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu,
janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirmu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu,
jangan biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu,
jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan rindu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engaku mengetahui bahawa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-MU,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya.
Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.
Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
(As-Syahid Sayyid Qutb)
Minggu, 25 Juli 2010
Manajemen Doa untuk Harapan yang Menguatkan Hidup
Kaidah kesepuluh tersebut sebenarnya juga dianjurkan oleh Frank Laubach dalam bukunya Prayer, the Mightiest Power in the World melalui teknik mengalirkan energi doa yang positif, ibarat tembakan strum listrik kepada siapapun tanpa pandang bulu termasuk orang-orang di jalanan yang ditemuinya. Hal ini sebagaimana sabda Nabi saw. bahwa seseorang yang mendoakan orang lain maka malaikat akan berdoa serupa untuknya.
Rabu, 21 Juli 2010
bagaimana infaq kita?
ni'mat sehat
Selasa, 20 Juli 2010
Keluarga dan Negara
Senin, 19 Juli 2010
bersamamu
Selasa, 29 Juni 2010
Mutabaah Bukan Ghibah
Memang susah, maksud kita sih mutabaah, eh…jangan-jangan jadi ghibah..bahkan kalau tidak hati-hati malah bisa lebih berat lagi, yaitu namimah.
Betul, dalam tataran praksis operasional jarak antara ghibah dan mutaba’ah sertsa namimah memang agak sulit dibedakan. Untuk mencari titik terangnya , kita harus mendefenisikan terlebih dahulu tiga istilah di atas. Rasulullah saw. Telah mendefenisikan ghibah dalam sebuah Hadis berikut :
“ Dari Abu Hurairah r.a., bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda, “ Tahukan kalian apa ghibah itu?” mereka (para sahabat) menjawab, “ Allah swt dan para Rasul-Nya lebih mengetahui. Rasulullah bersabda “Engkau menyebut saudara,u dengan sesuatu yang tidak dia sukai. Ada yang bertanya, ‘bagaimana kalau pada saudaraku itu terdapat sesuatu yang saya katakan (faktual)?’ Rasulullah saw. Menjawab, ‘jika pada saudaramu itu ada sesuatu yang engaku katakan (faktual), maka engaku telah meng-ghibahnya, jika tidak ada (tidak faktual), maka engaku telah membuat kedustaan tentangnya.” (H.R Muslim)
Disini, rasulullah mengaitkan ghibah dengan buhtan. Ghibah adalah untuk hal-hal yang faktual, nyata dan kenyataannya memang begitu. Sedangkan buhtan adalah untuk sesuatu yang tidak faktual, tidak ada kenyataanya.
Berarti saat kita membicarakan orang lauin, ada satu lagi titik kerawanan syar’i, yaitu kemungkinan terjerumus ke dalam buhtan (kedustaan).
Sedangkan namimah adalah :
“ mentransfer pembicaraan satu manusia kepada manusia lainnya dengan maksud merusak” (An-Nawawi dalam Al-Adzkar)
Simpul dari defenisi adalah pada maksud merusak. Sebab bila mentransfer itu dilakukan dengan maksud mendamaikan atau untuk mengacaukan barisan musuh islam, maka itu dibenarkan.
Imam Ghazali mengatakan :
“Hakikat namimah adalah menyebarluaskan rahasia dan menyingkap tirai yang terbukanya sesuatu itu tidak disukai”
Sedangkan mutaba,ah adalah mengikuti perkembangan sesuatu. Ia biasa diartikan evaluasi. Biasa juga diistilahkan taqwim, yaitu suatu upaya meluruskan sesuatu yang bengkok, tidak benar dan menyimpang. Dalam suatu organisasi, mutabaah adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar lagi, alias sebuah kemenangan , suatu keniscayaan. Baik mutaba’ah program, mutabaah keuangan ataupun mutabaah orang (SDM).
Pada titik mutabaah ketiga inilah terjadi kerawanan syar’i. jangan-jangan dalam mutabaah itu kita terjerumus kedalam ghibah atau namimah.(nauzubillahi min dzalik).Ketika kita berada dalam sebuh wadah atau organisasi, Tentu kita tidak ingin agenda mutabaah kita berubah menjadi ajang ghibah, namimah atau bahkan buhtan (nauzubillah min dzalik)
Ada kiat-kiat agar kita tidak terjerumus ke dalam kerawanan tersebut, yaitu (1) Dalam mutabaah, kita harus senantiasa dalam suasana takwa dan isytisy’ar muraqabatullah (merasakan pengawasan Allah Swt). (2)Setiap akan melakukan mutabaah orang, pemimpin majelis akan lebih baik jika : (a) Selalu mengingatkan urgensi takwa dan muraqabatillah (b) Membacakan ulang defenisi ghibah, namimah dan buhtan dalam mutabaah hanya membicarakan hal-hal faktual yang memang ada pada kenyataanya dan memiliki bukti yang kat. Kita tidak memutabaah berdasar pada zhan (dugaan), Prasangka, ataupun atas dasar “katanya…katanya” melainkan dari bukti kuat yang bisa dipertanggungjawabkan, misalnya kita melihat langsung, mendengar langsung atau ada data otentik semacamnya (c) Dalam mutabaah itu, kta tidak sekedar berbicara untuk berbicara, akan tetapi kita membicaakan seseorang denganmaksud mengislah dan memperbaiki), mentaqwim (meluruskan yang bengkok dan menyimpang) serta mencari kemaslahatan ammah yang lebih besar atau pertimbangan-pertimbangan yang dibenarkan oleh syariat islam. (d) Setelah selesai melakukan mutabaah, nhendaknya kita senantiasa mengingat hadis rasulullah :
“Majelis (forum) itu menajadi baik karena amanah” (H.R Ibnu Majah)
Maksudnya, majelis atau forum adalah sesuatu yang awan. Ia akan selamat dari kerawanan itu dan menjadi majelis yang baik, bila semua orang yang hadir memiliki sifat amanah, baik saat berda didalam ataupu setelah keluar dari majelis itu. Segala pembicaran yang ada dalam majelis itu harus dipandnag dan disilapi sebagai suatu amanah yang tidak boleh disampaikan kepada siapa saja, kecuali yang memiliki ahliyah (kapabilitas) untuk itu. (e) Kita harus sadar dan ingat dan menghayati makna yang terkandung dalam dan dibalik doa penutup majelis yang sering kita ucapkan. Lalu berusaha komitmen dengan nilai yang terkandung didalamnya.
Semoga allah Swt selalu menjadikan majelis-majelis kita sebagai majalisul khair wan-naf’I wal barakati ..amin.
(Diambil Dari Buku Membangun Ruh Baru , Ust Musyaffa Aburrahim)
Selasa, 22 Juni 2010
Kala Hati Hampa
Masalah adalah salah satu anugerah dari Allah, agar kita bertambah dewasa dalam menjalani hidup. Sebuah bentuk kasih sayang terindah dari allah untuk menaikkan derajat kita dimataNya. Masalah bukan berarti Allah tidak cinta pada kita..ia adalah mekanisme alamiah agar kita semakin sadar bahwa kita lemah. Kecantikkan kita seiring dengan berjalannya waktu kan memudar…kekayaan yang tak tersucikan kelak kan habis…jiwa ini akan mati …sehat raga kan rapuh dengan hadirnya penyakit. Segalanya akan hilang…
Bahkan jika berkaca pada para nabiyullah, apa yang kita rasakan belum seberapa. Nabi Ayyub AS diuji Allah dengan penyakit yang menjijikkan hingga ia dijauhi dan ditinggalkan oleh seluruh anak-anak dan istrinya, tapi apakah hal itu membuat ia rapuh dan jatuh.. sungguh nabiyullah benar-benar orang terpilih. Nabi Ayyub tetap sabar dan terus berdoa pada Allah untuk minta ampun dan diangkat segala rasa sakitnya. Tak sedikitpun nabi Ayyub menyalahkan Allah atas apa yang menimpanya. Ia ridho dengan ketentuanNya hingga akhirnya Allah mengangkat rasa sakitnya dan mengembalikan segala yang pernah ia miliki sebelumnya.
Allah itu dekat, seperti dekatnya darah dan jantung. Segala rasa akan Allah pergilirkan pada kita.baik itu rasa sakit, bahagia, sedih, kecewa, terluka, terkhianati, kesepian. Bersyukur atau kufur, segalanya menjadi sebuah sebuah proses apakan kita layak mendapatkan surgaNya atau terpuruk di nerakaNya. Sebelum terlambat, kembalilah pada Allah. Hanya pada allah jiwa ini berpasrah. Semua di dunia ini bergantung pada Allah, maka kembalikan permasalahan kita pada Allah bukan pada yang lain. Tidakkah kita merindukan kelak Allah akan memanggil kita dengan panggilan yang terindah seperti yang allah tulis pada ayat-ayatNya …
“ wahai jiwa yang tenang..kembalilah pada tuhanMu dengan hati yang rida dan dirihdaiNya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam surga – Ku “ ( QS Al-Fajr 27-30)